Senin, 02 April 2012

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. E DENGAN POST SC ATAS INDIKASI PLACENTA PREVIA TOTALIS


ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. E DENGAN POST SC ATAS INDIKASI PLACENTA PREVIA TOTALIS DI BANGSAL MAWAR-MELATI RUANG ISO 8 RUMAH SAKIT Dr. OEN SURAKARTA

Pengkajian dilakukan pada hari Rabu, 8 Nopember 2006 pada pukul 18.00 WIB dengan metode autoanamnesa dan dengan melihat status klien.
I.               Identitas
A.    Klien
Nama                           : Ny.E
Umur                           : 28 tahun
Jenis kelamin               : Wanita
Agama                         : Islam
Alamat                        : Karanganyar
Status                          : Kawin
Pekerjaan                     : PNS
B.     Penanggung Jawab
Nama                           : Tn.D
Umur                           : 30 tahun
Jenis kelamin               : Laki-laki
Agama                         : Islam
Alamat                        : Karanganyar
Hubungan                   : Suami
Pekerjaan                     : PNS
Sumber biaya              : Askes Sosial
C.     Medis
Dx Medis                    : Post Partum SC Placenta Previa Totalis
Tgl Masuk                   : 8 Nopember 2006
Bangsal/ Kelas            : Mawar-Melati/ 1508
No. Reg                       : 1.0611.000
Dokter yang merawat : Dr. Daniel Kartipin, Sp.OG

II.            Riwayat Penyakit
A.    Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan ini merupakan kehamilan yang pertama. Klien mengatakan hamil 38 minggu, namun klien belum merasakan kenceng-kenceng di perutnya/ kontraksi, pada saat dilakukan pemeriksaan diperkirakan HPL (Hari Perkiraan Lahir) tanggal 23 Nopember 2006. Kehamilan I belum partus (G1P0A0). Klien mengatakan pada tanggal 7 Nopember periksa di Poliklinik Rumah Sakit Dr. Oen Surakarta pada jam 20.20 WIB, klien diperiksa oleh Dr. Kartipin, Sp.OG dan diindikasikan untuk SC (Section Caesarea) karena adanya plasenta previa totalis. Klien masuk ruang bersalin pada tanggal 7 Nopember 2006 pada jam 20.00 WIB dari pemeriksaan diperoleh TD = 120/90 mmHg, N = 83 x/mnt, R = 20 x/mnt, S = 36,50C. Perawat melaporkan pada Dr. Kartipin, Sp.OG, besok pada tanggal 8 Nopember 2006 jam 14.00 WIB ada operasi SC atas nama Ny.E.
Dari ruang bersalin klien dipindahkan ke ruang Mawar-Melati tanggal 7 Nopember 2006 jam 21.00 WIB, di ruang Mawar-Melati klien hanya diobservasi dan tidak terpasang infus dan kateter, klien disuruh puasa jam 24.00 WIB sampai jam 14.00 WIB. Pukul 13.30 WIB klien dibawa ke kamar operasi dan operasi dimulai pada jam 14.00 WIB. Dokter edah Dr. Kartipin, Sp.OG, anestesi dr. Sugeng Sp.An. Anestesinya spinal.
Setelah di operasi klien dibawa ke bangsal Mawar-Melati kamar 1S0 8 pada tanggal 8 Nopember 2006 jam 17.30 WIB. Di bangsal mendapatkan terapi :
Infus            : Asering 30 tpm
Injeksi         : Alinamin F 250 mg/8 jam
                      Dynastat 40 mg/12 jam
                      Pronalges sup 1/ hari
                      Cefazol 1 gr/12 jam
                      Vit C 500 mg/ 12 jam
Bayi lahir pada jam 15.30 WIB, bayi lahir hidup segera menangis dengan jenis kelamin laki-laki BB = 3100 gram, PB = 50 cm.
Apgar Score
1 menit
5 menit
10 menit
Denyut jantung
Pernafasan
Tonus otot
Peka rangsang
Warna
2
2
2
1
1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
Jumlah
8
9
10

Saat dikaji klien mengatakan luka bekas jahitan terasa nyeri, skala nyeri 7, terasa diremas-remas, nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring), berkurang bila untuk tidur, nyeri terasa  hilang timbul ± 10 menit.
B.     Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak punya riwayat penyakit yang berat. Klien baru kali ini sakit dan di rawat di rumah sakit dan melahirkan dengan operasi SC pada kehamilannya yang pertama.
C.     Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menurun.

III.         Pola Pengkajian Kesehatan
A.    Pola Persepsi Kesehatan dan Manajemen Kesehatan
Dalam menjaga kesehatan, klien kurang memahami bagaimana cara melakukan perawatan payudara dan perawatan bayi.  Pada kehamilannya yang pertama ini klien sering melakukan pemeriksaan teratur ke dokter karena takut ada apa-apa dengan anaknya. Klien biasanya kalau sakit hanya minum obat yang diberikan oleh dokter, tidak suka minum jamu. Dari pemeriksaan yang dilakukan pada kehamilannya diperoleh hasil plasenta previa totalis, jadi perlu dilakukan SC. Dengan keadaannya yang sekarang klien berharap dia akan segera sembuh dan bayinya lahir dengan baik. Terakhir klien mendapatkan imunisasi TT pada saat menikah. Klien tidak mempunyai kebiasaan buruk yang merugikan kesehatan, misalnya merokok. alkoholik, narkotik dan lain-lain. Tumbuh kembang klien normal. Klien tinggal dalam lingkungan yang cukup baik dan bersih.
B.     Pola Pemenuhan Nutrisi Metabolik
Saluran pencernaan klien saat ini tidak ada gangguan, hanya rasa nyeri bekas operasi SC di perut.
1.      Kebiasaan makan sebelum sakit
Klien mengatakan di rumah makan 3x sehari, dengan menu nasi, sayur dan lauk. Klien menyukai semua makanan dan tidak mempunyai alergi makanan.
2.      Kebiasaan makan waktu sakit
Setelah operasi klien puasa, tidak makan di rumah sakit atau luar.
3.      Kebiasaan minum sebelum sakit
Klien mengatakan biasanya hanya minum air putih kurang lebih 8 gelas per hari. Klien minum frekuensinya tidak tentu, minum kalau merasa haus saja. Sebelum klien dirawat, klien tidak memiliki gangguan pemenuhan cairan tubuh seperti diare atau diaphoresis.
4.      Kebiasaan minum saat sakit
Setelah operasi klien puasa. Input cairan yang masuk ke dalam tubuh ditambah cairan infus. Input cairan yang masuk ± 500 cc. klien tidak mengalami gangguan pemenuhan cairan tetapi pendarahan selama nifas. Klien tidak mengalami penurunan reflek gerak menelan.
C.     Pola Eliminasi
1.      Kebiasaan buang air besar (BAB) sebelum sakit
Klien mengatakan biasanya di rumah BAB 1x sehari namun kadang-kadang 1-2 hari. Waktu BAB juga tidak teratur, karakteristik fecesnya juga normal, feces lunak, tidak ada darah atau nanah. Klien BAB kadang sembelit, kadang sakit, klien tidak pernah menggunakan obat pencahar.
2.      Kebiasaan buang air besar (BAB) saat sakit
Klien mengatakan BAB terakhir tadi sebelum operasi SC dilakukan. Selama setelah operasi klien tidak BAB karena puasa.
3.      Kebiasaan buang air kecil (BAK) sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit biasanya BAK sebanyak 5-9 kali sehari. Urine yang dikeluarkan normal tidak ada darah atau nanah. Makin hari klien jarang BAK yang membuat klien terbangun dari tidurnya, BAK paling sering adalah di siang hari. Saat BAK tidak merasakan sakit (nyeri).
4.      Kebiasaan buang air kecil (BAK) sebelum sakit
Klien menggunakan selang kateter (DC), urine yang dikeluarkan ±200 ml, warna urinenya kuning kemerahan. Saat klien BAK klien merasa kurang nyaman karena perutnya sakit dan terpasang kateter.
D.    Pola Aktivitas dan Latihan
1.      Pola Nafas
Saat bernafas klien tidak ada kesakitan dan nafas tidak sesak. Dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit pernafasan yang berbahaya. Jenis pola pernafasannya eupnoe, tidak menggunakan alat bantu pernafasan, ventilasi normal, tapi kadang nafas pendek. Bentuk dada simetris, tak ada retraksi dada. Suara nafas tambahan tidak ada, tetapi selama hamil sering sesak tapi terus hilang.
2.      Sirkulasi
Klien tidak mengalami nyeri dada dan tidak memiliki riwayat PJK (Penyakit Jantung Koroner) atau IMA (Infark Myocard Akut).
3.      Aktivitas dan Mobilitas
Pada saat sakit klien hanya menggunakan waktunya berbaring diam di atas tempat tidur karena klien harus banyak istirahat di tempat tidur. Namun klien sudah dianjurkan untuk alih baring (miring kanan/ kiri), klien mengatakan tidak berani miring-miring karena takut sakit. Klien mengatakan luka bekas jahitan terasa nyeri dengan skala 7 terasa diremas-remas,  nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring), berkurang bila untuk tidur nyeri terasa hilang timbul ± 10 menit. Klien tampak menahan sakit, terdapat luka jahitan di abdomen (vertikal), klien tampak melindungi daerah jahitan. Kebiasaan perawatan diri mandi tetap 2x sehari masih diperlukan bantuan atau pengawasan orang lain (ADL 2). Klien mengatakan saat mandi/ hygiene perlu dibantu orang lain (perawat) dan belum bisa turun dari tempat tidur.
E.     Pola Tidur dan Istirahat
1.      Kebiasaan tidur sebelum sakit
Biasanya klien tidur selama ± 8-9 jam, siang hari 2 jam dan malam hari 6-7 jam mulai pukul 22.00 sampai 05.00 WIB. Kualitas tidur nyenyak, tidak menggunakan obat _eristal.
2.      Kebiasaan tidur waktu sakit
Selama klien dirawat di rumah sakit kerjanya hanya tidur karena memang tidak ada kegiatan yang lain. Namun kadang terbangun karena nyeri di perut bekas operasi. Ekspresi wajah tampak lelah dan pucat walaupun tidurnya cukup. Klien tidurnya tidak teratur, kalau merasa mengantuk baru tidur. Klien tidak menggunakan obat _eristal. Klien kadang hanya terdiam saja kadang kesakitan kalau gerak.
F.      Pola Persepsi Kognitif
Klien mengatakan lega karena anaknya telah lahir dengan selamat walaupun dengan operasi SC. Klien hanya kecewa tidak bisa melahirkan secara normal. Klien mengatakan belum tahu cara menyusui yang benar. Klien juga mengatakan belum tahu cara perawatan bayi karena kelahiran yang pertama, _erista susu vertid (keluar/ menonjol), ASI belum keluar.
Tingkat pendidikannya adalah SMF (Sekolah Menengah Farmasi). Dalam kehidupannya sehari-hari klien menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi. Saat dikaji klien mengatakan luka bekas jahitan terasa nyeri, skala nyeri 7, terasa diremas-remas nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring), berkurang bila untuk tidur, nyeri terasa hilang timbul ± 10 menit.
G.    Pola Persepsi Konsep Diri
Klien mengatakan kelahiran anaknya ini adalah anugerah Tuhan dan sangat mensyukurinya. Berharap agar cepat sembuh dan segera merawat anaknya oleh karena itu klien selalu kooperatif dengan semua tenaga medis.
Pengkajian konsep diri :
1.      Body image (citra diri)
Klien menerima rasa sakit dan luka pada tubuhnya dan tidak malu dengan keadaannya. Merasa senang dengan kelahiran anaknya yang lahir tanpa ada kecacatan. Klien berharap tubuhnya akan kembali seperti sebelum hamil.
2.      Ideal diri
Klien menyadari bahwa dalam keadaan sekarang sangat membutuhkan bantuan dan dukungan dari keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Klien berharap cepat sembuh dan segera merawat anaknya dan menyusuinya dan segera menggendong anak kesayangannya.
3.      Harga diri
Klien sangat senang dengan kelahiran anaknya dan bangga sebagai seorang wanita sekarang sudah menjadi seorang ibu dari anak yang sehat. Namun klien merasa sedih tidak bisa melahirkan normal dan belum bisa menyusui anaknya.
4.      Peran
Klien mengatakan belum dapat menjalankan perannya sebagai seorang ibu karena belum bisa merawat anaknya dan menyusuinya, sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga perannya juga ikut terganggu.
5.      Identitas
Pasien adalah seorang istri yang baru kali ini mempunyai anak dari kehamilannya. Jadi klien merasa tidak sendirian lagi sekarang ada bayinya yang harus dirawatnya.
H.    Pola Peran dan Hubungannya
Klien mengatakan hubungan dengan orang terdekat tidak ada masalah dan hubungannya sangat baik. Dengan tetangganya juga baik karena banyak yang menjenguk dan bayinya. Interaksi dengan tenaga medis, keluarga dan masyarakat terjalin dengan baik, klien pun tampak kooperatif, komunikasi dengan orang lain lancar tidak ada konflik dalam hubungannya dengan orang lain.
I.       Pola Seksualitas dan Reproduksi
Status seksualitas klien sudah menikah tapi belum mempunyai anak. Baru sekarang ini ia hamil dan mempunyai bayi. Klien mengalami hadi pada umur 15 tahun lama haidnya 7 hari dan siklusnya 30 hari. Saat klien tidak mengalami nyeri haid, ASInya belum keluar, _erista menonjol kehitaman dan payudara keras.
HTML = 16-2-2006
HPL = 23-11-2006
J.       Pola Koping dan Stres
Jika klien mengalami stress karena adanya masalah dalam keluarganya, klien membahasnya dengan suaminya untuk mencari pemecahannya. Klien agak stress karena belum bisa menyusui anaknya dan belum bisa merawatnya dengan baik. Saat ada masalah ekspresi klien agak sedih kurang bisa tersenyum, hanya diam memikirkannya. Klien tampak pucat, dan lemah. Sikap terhadap perawatan medis dilakukan dengan kooperatif, namun klien optimis cepat sembuh dan pulang membawa anaknya dan merawatnya. Klien merasa kecewa tidak dapat mengasuh dan menyusui anaknya, tapi klien menerimanya.


K.    Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien adalah seorang penganut agama Islam. Pada saat dirawat klien sangat bersyukur terhadap Tuhan atas anugerah-Nya berupa bayi yang sangat didambakannya. Klien tidak melahirkan dengan dukun karena percaya dengan dokter/ medis apalagi kehamilannya ada gangguan (jalan lahir tersumbat plasenta). Klien selalu berdoa agar cepat pulang membawa anaknya.

IV.         Pemeriksaan Fisik
A.    Keadaan Umum
1.      Tanda-tanda vital
TD   = 110/60 mmHg
S      = 36,50C
N     = 74 x/mnt
R     = 20 x/mnt
2.      BB = , TB =
B.     Pemeriksaan Fisik
1.          Kepala                    
Rambut                   : hitam, lembab, berombak
Kulit kepala             : bersih, tidak ada ketombe
Kepala tidak ada hematom
2.          Hidrasi kulit            : baik, turgor baik
3.          Mata                       
Palpebrae                 : coklat kehitaman, tidak ada edema, tidak ada peradangan
Sclera                      : warna putih
Conjungtiva            : pink tidak ada pendarahan
Pupil                        : bentuk bulat normal, tidak ada kelainan, isokor
TIO                         : tekanan infra okuler baik
4.          Telinga                    : bersih, tidak ada nanah atau tanda-tanda peradangan
5.          Hidung                    : bersih, tidak ada secret, tidak ada pendarahan/ benda asing
6.          Mulut                     
Rongga mulut         : tidak ada peradangan, ada bau mulut
Gigi                         : tidak ada kelainan, bersih
Lidah                       : normal/ bersih
Tonsil                      : 1 (ukuran normal)
7.          Kelenjar tyroid        : tidak ada pembesaran
8.          Thorax                    
Inspeksi                   : bentuk normal, simetris, pernafasan teratur, tidak ada gangguan nafas, payudara keras dan simetris, _erista menonjol, ASI tidak keluar
Palpasi                     : vocal vremitus : normal, pengembangan paru normal
Perkusi                    : suara paru sonor/ normal, bunyi jantung normal
Auskultasi               : suara nafas normal, suara jantung normal
9.          Abdomen               
Inspeksi                   : abdomen tidak buncit, terdapat luka pembedahan SC bentuk vertikal, ada linea nigra dan strie gravidarum
Auskultasi               : _eristaltic 8x/mnt
Palpasi                     : abdomen teraba sakit, agak tegang, kontraksi uterus kuat,tfu setinggi pusat
Suara                       : abdomen tympani
10.      Genetalia                 : ada pendarahan 1 tella penuh, anus bersih, terpasang kateter, bentuk genetalia luar tidak ada perubahan.
11.      Kulit                        : bersih tak kering, keringat tidak keluar, warna coklat, wajah pucat

12.      Lengan dan tungkai 

Tangan kiri              : baik, kekuatan otot baik, terpasang infus
Tangan kanan          : baik, kekuatan otot baik
Kaki kiri                  : baik tak oedem, kekuatan otot baik
Kaki kanan              : baik tak oedem, kekuatan otot baik

V.            Pemeriksaan Penunjang
A.    Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 8 Nopember 2006
Jam 17.30 WIB
Jenis pemeriksaan
Hasil
Satuan
Normal
Hematologi
Haemoglobin
Hematokrit

10,8
34,0

g/dl
vol%

L = 13-16, P = 12-14
L = 40-48, P = 37-43

Tanggal 8 Nopember 2006
Jam 21.10 WIB
Jenis pemeriksaan
Hasil
Satuan
Normal
Hematologi
Haemoglobin
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
Gol darah
Masa perdarahan (Duke)
Masa pembekuan
Darah Kimia/ Serologi
Gula sewaktui
HBsAg (Elisa)

12,3
38,5
9100
242.000
O
2
4

85
Non reactive

g/dl
vol%
/mm3
/mm3

Menit
Menit

g/dl

L = 13-16, P = 12-14
L = 40-48, P = 37-43
5.000-10.000
200.000-500.000

1-3
2-6

< = 120
< = non reactive
> 2 = reactive

B.     Terapi Medik
Obat oral     :
1.      Cefspan 2 x 1
2.      Dansera 2 x 1
3.      Tramol 2 x 1
4.      Maloco 3 x 1
5.      Biosanbe 1 x 1
IV per invus            : asering 30 tpm
Obat injeksi :
-          Cefazol 1 gr/ 12 jam
-          Vit C 500 mg/ 12 jam
-          Alinamin F 250 mg/ 8 jam
-          Dynastat 40 mg/ 12 jam
-          Pronalges sup 1/ hari

DATA FOKUS
1.      Data Subyektif
a.       Klien mengatakan luka bekas jahitan terasa nyeri, skala nyeri 7, terasa diremas-remas.
b.      Klien mengatakan nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring), berkurang bila untuk tidur,  nyeri terasa hilang timbul ± 10 menit.
c.       Klien mengatakan ASI belum keluar.
d.      Klien mengatakan belum mampu menyusui bayinya.
e.       Klien mengatakan masih lemah untuk bergerak-gerak, di tempat tidur.
f.       Klien mengatakan saat mandi/ hygiene perlu dibantu orang lain (perawat).
g.      Klien mengatakan belum bisa turun dari tempat tidur.
h.      Klien mengatakan belum tahu cara menyusui yang benar.
i.        Klien mengatakan belum tahu cara perawatan bayi dan payudara.
2.      Data Obyektif
a.       Klien tampak menahan sakit
b.      Terdapat luka jahitan di abdomen (vertikal)
c.       Klien tampak melindungi daerah jahitan
d.      Areola menghitam
e.       Klien tampak pucat dan lemah
f.       Perawatan diri ADL mandi 2 (memerlukan bantuan /pengawasan orang lain)
g.      Klien belum bisa merawat bayinya, karena kelahiran pertama.
h.      Puting susu vertid (keluar/ menonjol)
i.        ASI belum keluar
j.        Abdomen terdapat luka jahitan post SC
k.      Abdomen terasa sakit, agak tegang,kontraksi uterus kuat, FU satinggi pusat, perdarahan 1 tella penuh.
















ANALISA DATA
No. Dx
Tanggal
Data
Problem
Etiologi
Ttd
1
8 Nov 06
DS :
-      Klien mengatakan luka bekas jahitan terasa nyeri, skala nyeri 7, terasa diremas-remas .
-      Nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring), berkurang bila untuk tidur, nyeri terasa hilang timbul ±10 menit
DO      :
-      Klien tampak menahan sakit
-      Terdapat luka jahitan di abdomen (vertikal)
-      Klien tampak melindungi daerah jahitan
-      Klien tampak pucat dan pucat.
Nyeri akut
Reflek spasme otot sekunder terhadap tindakan pembedahan SC
APPK
2
8 Nov 06
DS : -
DO    : Abdomen terasa sakit, agak tegang, kontraksi uterus kuat, FU setinggi pusat, perdarahan 1 tella penuh
Nyeri akut
Kontraksi uterus
APPK
3
8 Nov 06
DS :
-      Klien mengatakan saat mandi/ hygiene dibantu orang lain(perawat)
-      Klien mengatakan belum bisa turun dari tempat tidur
DO      :
-      Perawatan diri ADL mandi 2 (bantuan /  pengawasan orang lain)
Kurang perawatan diri (mandi/hygiene)
Keterbatasan gerak sekunder terhadap post pembedahan SC
APPK
4
8 Nov 06
DS :
-      Klien mengatakan belum tahu cara menyusui yang benar
-      Klien mengatakan belum tahu cara perawatan bayi dan payudara.
DO      :
-      Klien belum bisa merawat bayinya, karena kelahiran yang pertama
-      Puting susu vertid (keluar/ menonjol) ASI belum keluar
Kurang pengetahuan tentang perawatan payudara dan perawatan bayi
Kurangnya informasi
APPK
5
8 Nov 06
DS :
-      Klien mengatakan masih lemah kalau bergerak di tempat tidur
-      klien mengatakan belum mampu menyusui bayinya
-      klien mengatakan ASI belum keluar
DO      :
-      Puting susu vertid (keluar/ menonjol)
-      Aerola kehitaman
Menyusui tidak efektif
Ketidakefektifan produksi ASI
APPK
6
8 Nov 06
DS : -

DO      :
-      Pada abdomen terdapat luka jahitan post SC
Resiko infeksi
Kerusakan jaringan dan peningkatan paparan dengan lingkungan sekitar pada luka post SC
APPK


DAFTAR MASALAH

No Dx
Tanggal ditemukan
Masalah Keperawatan
Tanggal teratasi
Ttd
1
8 Nov 06
Nyeri akut yang berhubungan dengan reflek spasme otot sekunder terhadap tindakan pembedahan SC

APPK
2
8 Nov 06
Nyeri akut yang berhubungan dengan kontraksi uterus

APPK
3
8 Nov 06
Kurang perawatan diri = mandi/ hygiene keterbatasan gerak sekunder terhadap post SC

APPK
4
8 Nov 06
Kurang pengetahuan tentang perawatan payudara dan perawatan bayi yang berhubungan dengan kurangnya informasi

APPK
5
8 Nov 06
Menyusui tidak efektif yang berhubungan dengan ketidakefektifan produksi ASI

APPK
6
8 Nov 06
Resiko infeksi yang berhubungan dengan kerusakan jaringan dan peningkatan paparan dengan lingkungan sekitar dari luka post SC

APPK
















PERENCANAAN

No Dx
Diagnosa Keperawatan (disertai data pendukung)
Tujuan dan Kriteria
Tindakan
 Ttd Nama
1
Nyeri akut yang berhubungan dengan reflek spasme otot sekunder terhadap tindakan pembedahan SC
DS :
-      Klien mengatakan luka bekas jahitan terasa nyeri, skala nyeri 7, terasa diremas-remas .
-      Nyeri bertambah bila untuk bergerak (alih baring), berkurang bila untuk tidur, nyeri terasa hilang timbul ±10 menit
DO      :
-      Klien tampak menahan sakit
-      Terdapat luka jahitan di abdomen (vertikal)
-      Klien tampak melindungi daerah jahitan
-      Klien tampak pucat dan pucat.
Tujuan  : Klien dapat mengontrol nyeri setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
Kriteria
Indikator
1
2
3
4
5
Keterangan
Klien dapat menyebutkan faktor penyebab nyeri




Ö
1.  Tidak pernah
2.  Jarang
3.  Kadang-kadang
4.  Sering
5.  Selalu
Klien menyebutkan durasi nyeri



Ö

Klien menggunakan tindakan pencegahan



Ö

Klien menggunakan tindakan non analgetik



Ö

Klien melaporkan nyeri




Ö
1.  Observasi TTV
2.  Observasi tingkat nyeri klien meliputi P,Q,R,S,T
3.  Berikan posisi yang nyaman dengan tidur terlentang memakai bantal
4.  Berikan terapi alih baring secara bertahap
5.  Ajarkan klien teknik relaksasi dengan nafas dalam
6.  Berikan injeksi obat analgetik
APPK
2
Nyeri akut yang berhubungan dengan kontraksi uterus
DS   : -
DO  : Abdomen terasa sakit, agak tegang, kontraksi uterus kuat, FU setinggi pusat, perdarahan 1 tella penuh

Tujuan : Klien dapat mengontrol nyeri setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
Kriteria
Indikator
1
2
3
4
5
Keterangan
Klien dapat menyebutkan faktor penyebab nyeri




Ö
1.  Tidak pernah
2.  Jarang
3.  Kadang-kadang
4.  Sering
5.  Selalu
Klien menyebutkan durasi nyeri



Ö

Klien menggunakan tindakan pencegahan



Ö

Klien menggunakan tindakan non analgetik



Ö

Klien melaporkan nyeri




Ö
Tinggi TFU 1-2 jari di atas simpisis




Ö

Perdarahan




Ö

Kontraksi kuat



Ö


1.  Observasi TTV
2.  Observasi tingkat nyeri klien meliputi P,Q,R,S,T
3.  Observasi tinggi fundus uteri
4.  Observasi kontraksi uterus
5.  Observasi perdarahan
6.  Berikan massage uterus
7.  Ajarkan klien teknik relaksasi dengan nafas dalam
8.  Berikan injeksi obat analgetik
APPK
3
Kurang perawatan diri = mandi/ hygiene keterbatasan gerak sekunder terhadap post SC
DS :
-      Klien mengatakan saat mandi/ hygiene dibantu orang lain(perawat)
-      Klien mengatakan belum bisa turun dari tempat tidur
DO      :
-      Perawatan diri ADL mandi 2 (bantuan /  pengawasan orang lain)
Tujuan  : Kemampuan klien dalam perawatan diri = mandi meningkat setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
Kriteria
Indikator
1
2
3
4
5
Keterangan
Membasahi tubuhnya




Ö
1.  Tergantung
2.  Alat dan orang
3.  Orang
4.  Alat
5.  Mandiri
Memakai deodorant




Ö
Membersihkan daerah perineal




Ö
Menjaga kebersihan hidung/ wajah




Ö
Melakukan oral hygiene




Ö
1.    Bantu pasien dalam perawatan mandi/ hygiene
2.    Monitor kebersihan kuku, kulit dan tubuh
3.    Kolaborasi ke fisioterapi untuk meningkatkan pergerakan klien
4.    Monitor kemampuan klien dalam perawatan diri ketika memandikan
5.    Berikan talk pada liputan kulit
APPK
4
Kurang pengetahuan tentang perawatan payudara dan perawatan bayi yang berhubungan dengan kurang informasi
DS :
-      Klien mengatakan belum tahu cara menyusui yang benar
-      Klien mengatakan belum tahu cara perawatan bayi dan payudara.
DO      :
-      Klien belum bisa merawat bayinya, karena kelahiran yang pertama
-      Puting susu vertid (keluar/ menonjol) ASI belum keluar
Tujuan  : Klien dapat mengetahui tentang perawatan payudara dan bayi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit

Kriteria
Indikator
1
2
3
4
5
Keterangan
Tahu perawatan payudara dan bayi




Ö
1.    Tidak pernah
2.    Jarang
3.    Kadang-kadang
4.    Sering
5.    Selalu
Tahu tujuan perawatan payudara dan perawatan bayi




Ö
Tahu kapan perawatan payudara dan perawatan bayi




Ö
1.    Kaji pengetahuan klien tentang perawatan payudara
2.    Bantu klien melakukan perawatan payudara
3.    Ajarkan cara perawatan payudara tujuan dan waktu perawatan
4.    Kolaborasi dengan keluarga untuk melakukan perawatan payudara
APPK
5
Menyusui tidak efektif yang berhubungan dengan ketidakefektifan produksi ASI
DS :
-      Klien mengatakan masih lemah kalau bergerak di tempat tidur
-      klien mengatakan belum mampu menyusui bayinya
-      klien mengatakan ASI belum keluar
DO      :
-      Puting susu vertid (keluar/ menonjol)
-      Aerola kehitaman
Tujuan  : Klien mampu menyusui bayinya  setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
Kriteria
Indikator
1
2
3
4
5
Keterangan
ASI dapat keluar




Ö
1.   Tidak pernah
2.   Jarang
3.   Kadang-kadang
4.   Sering
5.   Selalu
Ibu mampu melakukan perawatan payudara



Ö

Ibu dapat menyusui anaknya




Ö
1.    Observasi keluarganya air susu pada ibu
2.    Bantu ibu menyusui baiyi dengan benar
3.    Ajarkan ibu untuik melakukan perawatan payudara 1x sehari
4.    Anjurkan ibu makan makanan yang bergizi
5.    Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian perlancar ASI
APPK
6
Resiko infeksi yang berhubungan dengan kerusakan jaringan dan peningkatan paparan dengan lingkungan sekitar dari luka post SC
DS : -
DO      :
-      Pada abdomen terdapat luka jahitan post SC
Tujuan  : Klien mampu mengotrol resiko infeksi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
Kriteria
Indikator
1
2
3
4
5
Keterangan
Mengontrol resiko




Ö
1.   Tidak pernah
2.  Jarang
3.  Kadang-kadang
4.  Sering
5.  Selalu
Monitor faktor resiko lingkungan



Ö

Mengubah gaya hidup untuk mengurangi resiko



Ö

Meningkatkan status kesehatan




Ö
Tanda-tanda infeksi tidak muncul (kalor, dolor, rubor, tumor, fungsiolesa




Ö
1.    Observasi TTV
2.    Observasi tanda dan gejala infeksi
3.    Lakukan perawatan luka dengan prinsip aseptik
4.    Tingkatkan intake nutrisi
5.    Ajarkan klien agar menjaga luka tetap kering
6.  Berikan terapi antibiotik
APPK










CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/ Tgl/ Jam
No Dx
Evaluasi
(SOAP)
Ttd Nama
Sabtu, 11-11-06
12.00
1
S    : Klien mengatakan masih nyeri di perut bawah terasa senut-senut, skala 3
O   : Klien memegang perutnya, ekspresi wajah kesakitan
A   :
Indikator
1
2
3
4
5
Keterangan
Klien dapat menyebutkan faktor penyebab nyeri




Ö
1. Tidak pernah
2. Jarang
3. Kadang-kadang
4. Sering
5. Selalu
Klien menyebutkan durasi nyeri


Ö


Klien menggunakan tindakan pencegahan

Ö



Klien menggunakan tindakan non analgetik

Ö



Klien melaporkan nyeri


Ö


Klien belum dapat mengontrol nyeri secara maksimal
P    : Rencana tindakan keperawatan dilanjutkan
APPK
11-11-06
2
S    : Klien mengatakan masih nyeri di perut bawah terasa senut-senut, skala 3
O   : Klien memegang perutnya, ekspresi wajah kesakitan
A   :
Indikator
1
2
3
4
5
Keterangan
Klien dapat menyebutkan faktor penyebab nyeri




Ö
1.  Tidak pernah
2.  Jarang
3.  Kadang-kadang
4.  Sering
5.  Selalu
Klien menyebutkan durasi nyeri


Ö


Klien menggunakan tindakan pencegahan

Ö



Klien menggunakan tindakan non analgetik

Ö



Klien melaporkan nyeri


Ö


Tinggi TFU 1-2 jari di atas simpisis
Ö




Perdarahan



Ö

Kontraksi kuat


Ö



Klien belum dapat mengontrol nyeri secara maksimal
P    : Rencana tindakan keperawatan dilanjutkan
APPK

3
S    : Klien mengatakan mampu aktivitas banyak, mandi tidak perlu dibantu orang lain
O   : Klien dapat mandi sendiri
        ADL 0 (perawatan diri secara penuh)
A   :
            Indikator
1
2
3
4
5
Keterangan
Membasahi tubuhnya




Ö
1. Tergantung
2. Alat dan orang
3. Orang
4. Alat
5. Mandiri
Memakai deodorant
Ö




Membersihkan daerah perineal




Ö
Menjaga kebersihan hidung/ wajah




Ö
Melakukan oral hygiene




Ö
        Perawatan diri mandi meningkat, belum tercapai maksimal
P    : Rencana tindakan keperawatan dilanjutkan
APPK

4
S    : Klien mengatakan sudah tahu tentang tata cara atau prosedur perawatan payudara dan bayi
O   : Klien bisa menjawab tata cara perawatan payudara
        Klien belum bisa menjawab pertanyaan tentang perawatan bayi
A   :
       
Indikator
1
2
3
4
5
Keterangan
Tahu perawatan payudara dan bayi


Ö


1.   Tidak pernah
2.   Jarang
3.   Kadang-kadang
4.   Sering
5.   Selalu
Tahu tujuan perawatan payudara dan perawatan bayi



Ö

Tahu kapan perawatan payudara dan perawatan bayi


Ö


        Klien belum sepenuhnya tahu tentang tata cara perawatan payudara
P    : Rencana tindakan keperawatan dilanjutkan
APPK

5
S    : Klien mengatakan belum menyusui bayinya
O   : Air susu belum keluar
        Bayi belum menyusu
A   :
       
Indikator
1
2
3
4
5
Keterangan
ASI dapat keluar

Ö



1.  Tidak pernah
2.  Jarang
3.  Kadang-kadang
4.  Sering
5.  Selalu
Ibu mampu melakukan perawatan payudara

Ö



Ibu dapat menyusui anaknya
Ö




        Klien belum mampu menyusui bayinya
P    : Rencana tindakan keperawatan dilanjutkan
APPK

6
S    : Klien mengatakan daerah jahitan tidak panas dan sakit
O   : Jahitan luka merembes
       
A   :
       
Indikator
1
2
3
4
5
Keterangan
Mengontrol resiko


Ö


1.   Tidak pernah
2.   Jarang
3.   Kadang-kadang
4.   Sering
5.   Selalu
Monitor faktor resiko lingkungan


Ö


Mengubah gaya hidup untuk mengurangi resiko


Ö


Meningkatkan status kesehatan



Ö

Tanda-tanda infeksi tidak muncul (kalor, dolor, rubor, tumor, fungsiolesa


Ö


        Klien belum mampu mengontrol resiko infeksi
P    : Rencana tindakan keperawatan dilanjutkan
APPK


1 komentar: